Saat sesi pengetasan berkendara si Boy
kami cukup terkesima mlihat desainnya yang amat agresif. Sosok sporty
cukup terlihat jelas dari keseluruhan desainya, mulai dari tampangnya
depannya hingga bagian samping dan terus ke bagian belakang. Masuk
kebagian dalam, aroma balutan kulit berwarna gelap cukup terasa yang
sekaligus menyambung kesan sporty dari tampilannya. Desain dasboard dan
fitur yang tersedia juga tersusun dengan apik hingga mengesankan
kesederhanaan, tak terlalu banyak aparel layaknya mobil elegan.
Posisi duduk dengan jok terbalut lapisan
kulit yang mirip dengan jok semi bucket terasa merangsang aliran
adrenalin dalam tubuh untuk bergegas merasakannya. Di tambah lagi desain
stier sporty yang terasa cukup mantap digenggam dengan beberapa tombol
indikator di tiap sisinya.
Tancap kunci, injak pedal rem lalu tekan
tombol Start …. “Hening….” begitu komentar salah satu rekan yang duduk
disamping dan ikutan menjajal mobil si “Mas Boy” ini. Kekedapan sektor
kabin memang pantas diacungi jempol, yang menjaga kenyamanan pengendara
dan penumpang agar tidak bising mendengar suara mesin maupun suara dari
luar kendaraan.
Pindah transmisi ke posisi D mesin pun
dengan halus berjalan lahan. Ternyata putaran bawahnya tak seperti apa
yang kami bayangkan, sedikit lemot dan tak bertenaga namun ketika telah
naik ke posisi gigi berikutnya secara urut putaran mesin makin berirama
seiring dengan torsi tenaga yang kian meningkat. Berjalan pasti dan
tetap beriman menyelusuri jalur-jalur kemacetan lalu lintas Ibu Kota
hingga akhirnya masuk ke salah satu pintu TOL dalam kota. Ambil tiket,
langsung cusss … spontan perpindahan tiap giginya terasa begitu halus
tanpa hentakan yang membuat kami risih.
Walau putaran bawahnya terasa begitu
lemot, namun makin ke atas makin tarasa kegaharan mesin 6 silinder 4
valve berkapasitas 2.497 cc yang diusung oleh 325i dibalik bonet
cantiknya ini. Penasaran dengan model sport pada transmisinya 6-speed
Steptronic lengkap dengan Adaptive Transmission Management, akhirnya
tuas pun bergeser ke sebelah kiri di posisi “DS” dan membuat hentakan
mesin secara otomatis berubah total menjadi jauh lebih agresif baik dari
putaran bawah hingga putaran atasanya. Perbedaan signifikan jauh lebih
terasa ketika pengendaraan si Boy ini menggunakan mode manual yang
langsung dapat diakses melalui tombol pedal shift pada bagian stiernya.
0 komentar:
Posting Komentar